Doa sebagai Penawar Kegelisahan: Ketika Hati Tak Lagi Tenang

                                                          

Seorang pria muda berdoa dengan khusyuk di tepi danau saat senja, berlatar langit jingga dan suasana alam yang tenang

"Karena hati yang tenang, bukan karena dunia sempurna, tapi karena Allah hadir di dalamnya."


Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, ada kalanya hati terasa sepi di tengah keramaian.

Semua tampak baik-baik saja di luar: pekerjaan stabil, tubuh sehat, keluarga harmonis. Tapi di dalam, ada yang kosong. Seperti ada ruang hampa yang tak bisa diisi oleh apapun di dunia.

“Kenapa ya, hatiku terasa nggak tenang? Padahal nggak ada masalah besar...”

Mungkin kamu juga pernah merasakannya. Gelisah tanpa sebab yang jelas. Pikiran diliputi kabut, hati terasa berat, tapi tak tahu kenapa. Jika itu yang kamu alami, tenang… kamu nggak sendiri.

Kegelisahan adalah bagian dari fitrah manusia. Tapi dalam Islam, itu juga bisa menjadi tanda bahwa hati kita sedang rindu. Rindu untuk kembali tersambung dengan Sang Pemilik Ketenangan.


💛 Gelisah Itu Bisa Jadi Tanda Cinta Allah

Dalam hadis disebutkan:

"Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa itu adalah hati."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Gelisah bisa jadi tanda hati sedang "berisik" karena jarang disapa oleh dzikir, istighfar, atau doa. Bisa jadi itu cara Allah mengetuk hati kita agar kembali.

Ibnu Qayyim rahimahullah: “Hati tidak akan pernah tenang sampai ia bersandar penuh kepada Allah.”


❓ Apa yang Membuat Hati Kita Resah?

1. Kurangnya Dzikir dan Istighfar

Dzikir adalah makanan hati. Tanpa itu, hati mudah keruh. Dosa yang menumpuk tanpa istighfar membuat jiwa berat.

2. Terlalu Fokus ke Dunia

Segalanya dilihat dari nilai materi. Akhirnya, kehilangan makna dan arah sejati hidup.

3. Kurangnya Rasa Syukur

Nikmat begitu banyak, tapi rasa terima kasih terlalu sedikit. Maka kekurangan terus terasa.

4. Jauh dari Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah cahaya hati. Jika kita menjauhinya, maka hati akan kehilangan panduan hidup.


🤲 Kekuatan Doa di Tengah Kegelisahan

Allah berfirman:

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra’d: 28)

“Ya Muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik.”
(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.)

Sederhana tapi dalam. Dibaca dengan kesadaran dan keyakinan, akan meresap ke hati.

Rasulullah ﷺ yang suci pun senantiasa beristighfar. Maka kita lebih membutuhkan itu setiap hari.


🌱 Langkah Kecil Menuju Ketenangan

Coba rutinitas ringan ini:

  • 🌤️ Dzikir pagi setelah bangun tidur.

  • 📖 Baca 1 ayat Al-Qur’an tiap hari dan renungkan.

  • 🌙 Istighfar sebelum tidur selama 3 menit.

  • 🔇 Kurangi media sosial, dengarkan murotal atau kajian.

  • ✍️ Tulis 3 hal yang kamu syukuri hari ini.

Lakukan perlahan tapi istiqamah. Catat perubahan emosimu. Rasakan ketenangan yang tumbuh hari demi hari.


🌟 Penutup

Hati yang gelisah bukanlah akhir. Ia bisa jadi undangan lembut dari Allah agar kita pulang kepada-Nya.

"Saat dunia terasa sempit, langit doa selalu terbuka."

Jangan tunggu semuanya sempurna. Mulailah dari langkah kecil. Karena ketenangan sejati, datang saat Allah ada di hati.

Semoga Allah senantiasa meneguhkan hatimu, menenangkan jiwamu, dan membimbing langkahmu menuju cahaya-Nya.

Aamiin.


Baca juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Siti Khadijah RA: Teladan Istri Tangguh dan Pejuang Cinta Rasulullah ﷺ

Saat Dosa Tak Lagi Membuat Kita Takut

Budaya dan Islam: Cara Bijak Menjaga Identitas Muslim di Tengah Tren Zaman