🌌 Jangan Hanya Nyaman, Inilah Ciri Cinta yang Menyelamatkan Menurut Islam
Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh
Nyaman belum tentu aman. Banyak orang mencari pasangan hanya karena “merasa nyaman,” padahal tidak semua kenyamanan membawa ke arah yang benar. Ada kenyamanan yang membuat kita lalai dari tujuan hidup, dan ada kenyamanan yang justru menuntun kita semakin dekat kepada Allah.
Seperti Fira, yang pernah mengira sudah menemukan cintanya. Lelaki itu selalu ada, memberi perhatian, dan menghiburnya saat sedih. Tapi semakin lama, ia sadar—perhatian itu tidak membawanya pada Allah. Malah membuatnya menunda shalat, lalai dzikir, dan jarang menghadiri kajian. Cinta itu hangat, tapi tidak mengarahkan ke surga.
Cinta yang salah ibarat minum air manis beracun: memuaskan sesaat, mematikan perlahan.
Cinta Sebelum Halal Adalah Ujian
Cinta adalah fitrah, namun menjadi ujian berat ketika hadir sebelum halal. Syaitan akan menghiasinya, membuatnya terasa manis padahal penuh jebakan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali syaitan menjadi pihak ketiganya.”
(HR. Tirmidzi)
Cinta yang benar akan dijaga. Ia tidak akan meminta yang melanggar batas, dan tidak akan membawa pada murka Allah.
Ingin Jodoh yang Baik? Perbaiki Diri Dulu
Allah berfirman:
“Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik.”
(QS. An-Nur: 26)
Ayat ini mengajarkan bahwa kualitas pasangan sejalan dengan kualitas diri. Jika ingin pendamping yang membawa kebaikan, mulailah dengan memperbaiki iman, ibadah, dan akhlak.
Kalau ingin mendapatkan pasangan yang menyelamatkan, jadilah orang yang juga siap menyelamatkan.
Tanda-Tanda Cinta yang Menyelamatkan
Cinta yang menyelamatkan bukan hanya membuat kita tersenyum, tapi juga menuntun kita menuju ridha Allah. Inilah cirinya:
✅ Mendorong taat kepada Allah – semakin cinta, semakin giat beribadah.
✅ Menjaga batasan syariat – tidak mengajak kepada yang haram.
✅ Saling mengingatkan dalam kebaikan – bukan menjerumuskan.
✅ Memberi ketenangan hakiki – bukan tenang semu, tapi tenang karena ridha Allah.
Teladan indah datang dari Umar bin Khattab radhiyallāhu ‘anhu, yang memilih pendamping karena ketakwaannya. Umar mencari istri yang dapat mengingatkannya kepada Allah, bukan hanya menghiburnya di dunia.
Checklist Cinta yang Menyelamatkan
Coba tanyakan pada dirimu:
-
Apakah hubungan ini membuatku lebih dekat pada Allah?
-
Apakah ia menjaga pandangan dan batasan syariat?
-
Apakah kami saling mengingatkan untuk taat?
-
Apakah aku merasa lebih tenang dalam ibadah sejak bersamanya?
Langkah Praktis Memilih Pasangan dalam Islam
-
Perhatikan akhlak sebelum fisik – wajah mungkin memudar, tapi akhlak akan menetap.
-
Cari yang aktif mengajak dalam kebaikan – bukan sekadar mengikuti arus.
-
Lihat bagaimana ia menjaga hubungannya dengan keluarga – karena itu cermin karakternya.
-
Perhatikan komitmennya dalam ibadah – bukan hanya di awal kenal.
Doa untuk Cinta yang Menyelamatkan
Doa orang beriman dalam Al-Qur’an adalah permintaan akan pasangan dan keturunan yang menyejukkan mata:
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (penyejuk mata), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Furqan: 74)
Doa ini bukan sekadar meminta ketenangan, tapi juga penuntun menuju surga.
Penutup: Pilih yang Menyelamatkan
Nyaman itu baik, tapi menyelamatkan itu lebih utama. Cinta sejati adalah cinta yang membimbing, melindungi, dan menemani hingga surga.
Jangan hanya mencari yang membuat kita tertawa, tapi carilah yang membuat kita banyak berdoa.
Jangan hanya mencari yang memeluk di dunia, tapi carilah yang menggandeng menuju ridha Allah.
Referensi:
-
QS. An-Nur: 26
-
QS. Al-Furqan: 74
-
HR. Tirmidzi
-
Ibnu Katsir – Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim
-
Al-Ghazali – Ihya’ Ulumuddin
Baca juga:
- Ingin Viral? Pastikan yang Kita Kejar Bukan Sekadar Sorotan Dunia
- Makna Sabar dalam Islam: Bukan Diam, Tapi Bertumbuh
- Thalhah bin Ubaidillah & Cinta yang Menjadi Perisai
Komentar
Posting Komentar