Tampil Islami atau Jadi Islami? Renungan di Balik Identitas Luar

Ilustrasi dua wanita berhijab, satu sedang selfie dan satu lainnya memegang dada dengan mata tertutup, menggambarkan perbedaan antara penampilan dan keikhlasan dalam berislam

 Kita bisa terlihat religius. Tapi apakah hati kita juga mengenal Allah sedalam itu?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

🧕 Pembuka: Ketika Penampilan Terlihat Syari

Hari ini, mudah sekali kita tampil islami:

  • Berjilbab syar’i

  • Celana cingkrang

  • Postingan dakwah

Tapi pertanyaannya:

Apakah semudah itu juga hati kita tunduk pada Allah?


💭 Saat Islam Hanya Menempel di Luar

Tanda-tanda:

  • Sibuk mengoreksi pakaian orang lain, tapi lupa mengoreksi lisan sendiri

  • Rajin memposting ayat, tapi mudah marah pada keluarga

  • Tampil rapi syar’i, tapi sulit menahan prasangka

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi melihat kepada hati dan amal kalian."
(HR. Muslim)

🌿 Pelajaran: Penampilan itu penting. Tapi hati dan akhlak jauh lebih dalam.


🌱 Islam yang Mendarah Daging

Islam bukan hanya aturan berpakaian. Islam adalah:

  • Cara kita bersikap saat diuji

  • Cara kita memperlakukan orang tua

  • Cara kita mengatur emosi saat tidak dilihat orang

Islam bukan hanya tentang terlihat benar. Tapi menjadi pribadi yang benar — bahkan saat tak ada yang menonton.


📖 Mengingat Diri di Tengah Tren Islami

Hari ini, banyak yang terinspirasi tampil islami karena lingkungan atau tren hijrah. Itu bagus. Tapi perlu diluruskan:

Apakah aku berhijrah karena Allah? Atau karena komunitas? Karena tren? Karena kamera?

Hati-hati, karena keikhlasan tidak bisa ditiru. Ia hanya bisa dibangun.

"Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia... maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan."
(HR. Bukhari & Muslim)


🔎 Refleksi: Apa yang Allah Lihat dari Diriku?

  • Sudahkah aku benar-benar tunduk pada-Nya?

  • Sudahkah akhlakku seindah penampilanku?

  • Apakah lisanku lembut seperti bajuku?

  • Apakah hatiku sebersih kerudungku?

Allah tidak tertipu oleh simbol. Tapi Allah Maha Tahu isi hati yang tersembunyi.


🕯️ Penutup: Menjadi Muslim Seutuhnya

Mari terus berbenah. Bukan hanya agar terlihat baik, tapi agar benar-benar menjadi baik.

Tampil islami adalah awal yang baik. Tapi jadi islami — itulah perjalanan seumur hidup.

Karena yang Allah nilai bukan jaket syar’i kita… tapi hati yang taat, sabar, dan jujur dalam gelap.

Semoga Allah terus membimbing langkah-langkah hijrah kita. Aamiin.


🎴 Highlight Hari Ini

Islam bukan hanya apa yang dilihat orang. Islam adalah cahaya yang terasa… bahkan dalam kesendirian.


✅ Langkah Nyata

  • Perbaiki niat setiap kali berpakaian syar’i

  • Belajar adab sebelum tampil dalam forum

  • Tahan komentar sebelum menilai sesama

  • Luangkan waktu untuk muhasabah, bukan hanya berdakwah


❓ Tanya-Jawab Reflektif

Q: Apakah salah jika tampil islami dulu, baru membenahi hati? A: Tidak. Yang penting terus memperbaiki dua-duanya — luar dan dalam.

Q: Apakah dakwah lewat penampilan cukup? A: Itu bagian dari dakwah. Tapi akhlak dan kejujuran adalah dakwah yang lebih dalam.

Q: Bagaimana agar tidak merasa paling benar saat sudah tampil syar’i? A: Ingat bahwa hijrah bukan garis akhir. Tapi garis start yang terus bergerak.


💬 Call to Action

Kalau tulisan ini mengajakmu melihat ke dalam, bagikanlah. Bukan untuk menilai orang lain. Tapi untuk mengingatkan diri sendiri.

Semoga kita menjadi muslim yang bukan hanya terlihat islami, tapi benar-benar mencintai Allah… diam-diam dan terang-terangan.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Baca juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumayyah binti Khayyat & Keteguhan yang Menembus Langit

Suara Zainab: Keberanian Putri Ali yang Menggetarkan Kekuasaan

AI dalam Dakwah: Manfaat, Bahaya, dan Hikmah yang Harus Dijaga