Postingan

Menampilkan postingan dengan label Media Sosial Islami

🕌 6 Cara Islami Menjaga Jejak Digital — Karena Setiap Ketikan Dicatat Langit

Gambar
                                                       “Tidak ada satu kata pun yang diucapkannya, melainkan ada malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” (QS. Qaf: 18) Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh, Saudaraku, Di era ini, dunia nyata dan maya menyatu. Tapi satu hal tak berubah: semua yang kita tulis tetap dicatat langit. Bahkan yang hanya berupa niat dan draf yang belum dikirim. Kita menulis lebih banyak daripada berbicara. Tapi sudahkah kita lebih bijak mengetik… daripada berkata? 🧭 Media Sosial dan Buku Catatan Amal Kita sering lupa… bahwa: Komentar sinis Sindiran terselubung Canda yang menyakiti Story yang pamer Bahkan like yang mendukung sesuatu yang mungkar Semua itu bisa menjadi jejak yang abadi di sisi Allah — meski sudah dihapus dari layar. “Segala sesuatu yang kecil maupun besar terca...

🌌 Budaya Flexing di Media Sosial: Bahaya Hilangnya Qanaah dalam Hidup

Gambar
  🕌 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Pernahkah engkau membuka media sosial dan mendapati parade kehidupan glamor? Mobil mewah, liburan mahal, barang branded — semua ditampilkan dengan penuh kebanggaan. Lalu tanpa sadar, hatimu bertanya: “Kenapa hidupku biasa-biasa saja? Apakah aku tertinggal?” Fenomena inilah yang kini disebut budaya flexing : pamer pencapaian, kekayaan, atau gaya hidup di media sosial. Sekilas tampak wajar, bahkan menyenangkan. Namun di balik itu ada bahaya besar yang sering tak disadari: hilangnya rasa qanaah, puas dengan rezeki yang Allah berikan. 📊 Tekanan Media Sosial dan Perbandingan Hidup Riset terbaru We Are Social 2025 mencatat, 68% pengguna aktif media sosial di Indonesia pernah merasa tertekan karena membandingkan hidupnya dengan orang lain. Scrolling seakan jadi aktivitas ringan, tapi dampaknya bisa berat: muncul rasa iri, minder, atau bahkan depresi. Fenomena ini sejalan dengan konsep psikologi modern: social comparison theory . ...