🌿 Ketika Iman Mulai Redup: Lima Cara Menyalakannya Kembali

Kutipan doa inspiratif dalam bahasa Indonesia dengan latar gelap dan lilin menyala: Ya Allah, jangan biarkan lilinku padam sebelum aku pulang kepada-Mu

“Sesungguhnya iman itu bisa menjadi usang di dalam diri kalian, sebagaimana baju menjadi usang. Maka mintalah kepada Allah agar memperbarui iman dalam hati kalian.”
(HR. al-Hakim)


Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh,

Saudaraku,
Pernahkah kamu merasa hampa dalam ibadah? Shalat hanya gerakan. Dzikir terasa kosong. Hati seperti kehilangan cahaya.
Itu tandanya: iman sedang redup.
Dan kabar baiknya: itu bukan akhir. Tapi tanda bahwa kamu masih hidup — dan masih peduli.

Iman naik dan turun. Tapi jangan biarkan redup terlalu lama.
Sebab redupnya iman… bisa membuat gelapnya hidup.


🕊 Redupnya Iman Bukan Aib — Tapi Panggilan

Setiap orang beriman pasti mengalami fase lelah, futur, atau jauh dari rasa khusyuk.
Bahkan sahabat Nabi ﷺ pun pernah mengadu:

“Wahai Rasulullah, ketika kami bersamamu, hati kami terasa sangat hidup. Tapi ketika kembali ke rumah, kami seperti manusia biasa…”
Dan Rasul ﷺ menjawab:
“Iman itu bisa naik dan turun.”


🔥 Lima Langkah Menyalakan Iman Kembali

1. Akui bahwa iman sedang turun, dan itu manusiawi

Jangan menyangkal. Jangan merasa rendah diri.
Kesadaran adalah awal pemulihan.

2. Kembali ke amal kecil yang dulu menenangkan

Mungkin bukan tilawah satu juz, tapi cukup 3 ayat yang kau hayati.
Mungkin bukan tahajud setiap malam, tapi cukup dua rakaat dari hati.

Kembali bukan harus besar. Tapi harus tulus.

3. Dekatkan diri pada suasana ruhani

Dengarkan murottal, hadiri kajian, ziarah ke makam orang tua, diam di masjid selepas Maghrib.
Rasa cinta pada Allah kadang tumbuh dari suasana yang disucikan.

4. Bicara dengan Allah meski belum lancar doa

Tak harus bahasa Arab.
Tak harus doa panjang.
Cukup duduk, dan jujur: “Ya Allah, aku lelah. Tapi aku ingin pulang.”

5. Minta iman yang baru, bukan sekadar semangat lama

“Mintalah kepada Allah agar memperbarui iman dalam hati kalian.”

Karena hati manusia bisa lelah…
tapi Allah tak pernah lelah menyambut yang ingin kembali.


💭 Renungan Hari Ini

  • Apakah aku sedang beriman… atau hanya menjalani rutinitas?

  • Apa satu amal kecil yang bisa kuhidupkan kembali malam ini?

  • Apakah aku sudah mengadu… atau hanya mengeluh?


✅ Aksi Harian untuk Menyala Lagi

  1. 📿 Baca 3 ayat Al-Qur’an dengan perlahan, bukan target

  2. 🎧 Dengarkan satu murottal sebelum tidur

  3. 🧎 Satu doa jujur selepas shalat (apa pun isinya)

  4. ✍️ Tulis satu kalimat cinta pada Allah dalam jurnal iman

  5. 🚫 Jauhkan satu kebiasaan yang melemahkan jiwa (misal: scroll media sosial malam)


🤲 Doa untuk Hati yang Meredup tapi Ingin Menyala

اللَّهُمَّ جَدِّدِ الْإِيمَانَ فِي قَلْبِي، وَاجْعَلْنِي مِمَّنْ إِذَا خَفَتَ نُورُهُ، تَوَجَّهَ إِلَيْكَ بِنُورِ رَجَائِهِ

“Ya Allah, perbarui iman di dalam hatiku. Jadikan aku hamba yang saat cahayanya redup, justru mencari-Mu dengan cahaya harapan.”


Waʿalaikumussalām warahmatullāhi wabarakātuh.

Iman tak selalu terang. Kadang pudar. Kadang nyaris padam.
Tapi selama kamu masih ingin kembali…
maka cahaya itu belum benar-benar hilang.

Peluk imanmu — meski lemah —
karena di sanalah Allah sedang menunggu…
bukan yang sempurna, tapi yang terus menyala lagi.

Āmīn.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sumayyah binti Khayyat & Keteguhan yang Menembus Langit

Suara Zainab: Keberanian Putri Ali yang Menggetarkan Kekuasaan

AI dalam Dakwah: Manfaat, Bahaya, dan Hikmah yang Harus Dijaga