🌿 Jangan Bandingkan Prosesmu dengan Jalan Orang Lain
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim)
Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh,
Saudaraku,
Pernahkah kamu merasa tertinggal? Semua orang tampak melesat di media sosial, sementara kamu diam di tempat.
Ada yang kariernya cepat naik, ada yang ibadahnya rajin, ada yang ilmunya luas… dan kamu merasa: “Aku ini lambat sekali.”
Tapi hari itu aku temukan pengingat:
“Allah tidak menilai siapa yang paling cepat. Tapi siapa yang tetap lurus.”
🕊 Godaan Membandingkan Diri
Kita hidup di era sorotan.
Yang tampak lebih duluan, terlihat lebih “berhasil”. Padahal, yang tampak belum tentu utuh.
Di balik unggahan penuh prestasi, mungkin ada air mata yang tak disampaikan. Di balik ketenangan orang lain, bisa jadi ada perjuangan yang tak kita tahu.
Membandingkan diri itu manusiawi. Tapi jika terus dibiarkan, ia akan:
-
Mengikis syukur
-
Melemahkan semangat
-
Menumbuhkan iri
-
Menumpulkan niat
🌱 Setiap Orang Punya Jalan Berbeda
Ada yang tumbuh cepat, ada yang bertahap.
Ada yang dari kecil dekat agama, ada yang baru mengenal hidayah.
Ada yang kuat dalam amal, ada yang menangis dalam taubat.
Semua jalan sah — selama menuju Allah.
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari & Muslim)
💡 Kekuatan Niat: Yang Dilihat Adalah Untuk Siapa
Bayangkan dua orang bersedekah jumlah yang sama. Tapi yang satu karena ingin pujian, yang satu karena ingin ridha Allah.
Yang dilihat bukan jumlahnya. Tapi tujuannya.
“Ikhlas adalah ketika engkau tak peduli apakah amalmu diketahui manusia atau tidak, selama Allah menerimanya.”
(Fudhail bin ‘Iyadh)
Niat itu seperti benih: ia tumbuh diam-diam, tapi menghasilkan buah yang besar jika disiram dengan ikhlas.
✅ Aksi Harian untuk Hati yang Ingin Lurus
-
✍️ Tulis niatmu sebelum beramal: “Ya Allah, ini untuk-Mu.”
-
🔁 Ulangi niat di tengah aktivitas: “Ya Allah, luruskan jalanku.”
-
🤲 Periksa niat setelah selesai: “Apakah aku puas karena Allah… atau karena dilihat orang?”
-
📿 Istighfar saat niat mulai tergelincir
-
🧘 Hindari membandingkan prosesmu di media sosial hari ini — fokuslah ke dalam
💭 Renungan Hari Ini
-
Apakah aku menilai diri dari kecepatan atau ketulusan?
-
Apakah aku tetap bergerak meski tidak dilihat?
-
Apakah aku cukup jujur dalam niat, bahkan untuk hal-hal kecil?
🤲 Doa untuk Niat yang Tulus dan Hati yang Tenang
اللَّهُمَّ اجْعَلْ نِيَّتِي خَالِصَةً لَكَ، وَقَوِّ قَلْبِي أَنْ يَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَلَا تَجْعَلْ نَظَرَ النَّاسِ أَهَمَّ عِنْدِي مِنْ نَظَرِكَ
“Ya Allah, jadikan niatku murni untuk-Mu. Kuatkan hatiku agar ridha dengan takdir-Mu. Jangan biarkan pandangan manusia lebih penting dari pandangan-Mu.”
Waʿalaikumussalām warahmatullāhi wabarakātuh.
Allah tidak menuntut kecepatan.
Tapi kejujuran niat dan kesetiaan arah.
Komentar
Posting Komentar