🌌 Lelah Scroll Tanpa Tujuan? 5 Cara Islami Mengisi Kekosongan Hati Akibat Media Sosial

Ilustrasi digital menampilkan seorang pria Muslim duduk berdoa, sementara ponsel tergeletak di sampingnya, menggambarkan pesan untuk mengisi kekosongan hati akibat dunia digital dengan cara Islami

                                                            

🕌 Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh,

Bayangkan ini:
Kamu bangun pagi, tangan langsung meraih HP. Jempol bergerak otomatis — notifikasi, video, berita, pesan… semuanya deras mengalir.
Satu jam berlalu, kamu tahu banyak hal… tapi hati terasa kosong.

Itu bukan sekadar kecanduan teknologi.
Ini tentang kekosongan makna yang pelan-pelan kita biarkan diisi oleh hal-hal yang cepat menguap.

Allah ﷻ mengingatkan:

“Ketahuilah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)

Jika hati kosong tidak diisi dengan kebaikan, ia akan dipenuhi kebisingan.
Lalu bagaimana mengisinya kembali dengan damai tanpa harus memusuhi teknologi?


Scrolling Tak Selalu Salah, Tapi…

Teknologi bukan musuh. Media sosial bukan sepenuhnya buruk.
Namun, saat kita membiarkannya mengambil seluruh ruang hati, kita memberikan akses terlalu besar pada hal-hal yang fana.

💭 Pernahkah kamu berhenti sejenak dan bertanya:
"Apa yang kulihat ini benar-benar membangun hatiku?"


5 Cara Islami Mengisi Kekosongan Digital


1️⃣ Sadar — Tidak Harus Selalu Terhubung

Kita tidak diwajibkan untuk selalu online.
Kadang, justru offline sebentar membuat hati kembali jernih.

📌 Mini Kisah:
Seorang teman memutuskan mematikan data internetnya setiap sore menjelang maghrib. Ia mengisi waktu itu dengan shalat berjamaah dan membaca Qur’an bersama anaknya.
Awalnya sulit, tapi kini ia merasa itulah jam paling berharga setiap hari.

💡 Latihan: Matikan notifikasi aplikasi selama 1 jam setiap hari. Isi dengan dzikir atau tilawah.

📖 Baca juga: Keseimbangan Hidup Islami di Era Digital


2️⃣ Jeda — Istirahat Sejenak dari Layar

Ketika penat, letakkan ponsel dan tatap yang nyata: langit, pepohonan, wajah keluarga.
Jeda ini menenangkan ritme hati yang kacau.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.”
(HR. Bukhari)

📌 Mini Kisah:
Seorang ibu muda mengganti waktu scroll malamnya dengan berjalan kaki di taman sambil berdzikir. Ia berkata, “Ternyata melihat daun jatuh sambil mengucap Subhānallāh lebih menenangkan daripada video hiburan.”


3️⃣ Isi dengan Dzikir Ringan

Saat berhenti sejenak dari layar, isi dengan kalimat sederhana tapi dalam maknanya:

  • Subhānallāh

  • Alhamdulillāh

  • Lā ilāha illallāh

  • Allāhu akbar

💭 Pertanyaan untukmu: Lima menit scroll dan lima menit dzikir — mana yang membuat hati lebih hidup?

Allah ﷻ berfirman:

“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.”
(QS. Al-Insān: 25)


4️⃣ Hubungi Seseorang secara Nyata

Daripada sekadar like, hubungi teman atau keluarga dan tanyakan kabar mereka.
Koneksi nyata sering memberi kehangatan yang tak bisa diberikan layar.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
(HR. Ahmad)

📌 Mini Kisah:
Seorang mahasiswa mulai rutin menelpon ibunya setiap Jumat sore. Ia bilang, “Lima menit suara ibu lebih berharga daripada lima jam nonton video.”


5️⃣ Buat Rutinitas Pagi Tanpa Layar

Mulailah hari dengan wudhu, shalat, dan membaca Al-Qur’an sebelum membuka HP.
Kebiasaan ini mengisi hati sejak awal hari sebelum dunia maya mengambil alih perhatian.

💡 Tips: Letakkan HP di luar kamar saat tidur, agar pagimu dimulai dengan cahaya fajar, bukan cahaya layar.

📌 Mini Kisah:
Seorang guru mengganti kebiasaan membuka media sosial pagi-pagi dengan membaca satu halaman Qur’an. Ia berkata, “Itu seperti memberi sarapan untuk hati sebelum sarapan untuk tubuh.”


Mengisi Hati di Tengah Arus Digital

Media sosial hanyalah alat.
Kitalah yang menentukan apakah ia menjadi pengingat kebaikan atau penyedot waktu yang membuat hati kosong.

🌿 Tantangan 3 Hari:

  • Matikan notifikasi selama 1 jam setiap hari.

  • Gunakan waktu itu untuk berdzikir, membaca Qur’an, atau berbicara dengan orang terdekat.

  • Catat perasaanmu di akhir hari.

💭 Awalnya mungkin terasa sepi. Tapi di situlah hati mulai bernafas kembali.


🕌 Wassalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh

📚 Referensi:

  • Al-Qur’an, QS. Ar-Ra’d: 28

  • QS. Al-Insān: 25

  • HR. Bukhari, Kitab Puasa

  • HR. Ahmad, Musnad


Baca juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

✨Singa Betina dari Quraisy: Shafiyyah binti Abdul Muthalib, Benteng Iman Sepanjang Zaman

🕌Meneladani Akhlak Nabi ﷺ: Rahasia Ketenangan Jiwa dari Senyum, Kata, dan Hati

🌌Belajar Mendengarkan Menurut Islam: Hadir dengan Hati, Bukan Sekadar Telinga