Tanda-Tanda Allah Membiarkan Kita: Bahaya Istidraj dan Cara Kembali kepada-Nya
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
๐ง️ Musibah Terbesar: Bukan Kehilangan, Tapi Dibiarkan
Saudaraku,
Musibah terbesar dalam hidup ini… bukan kehilangan uang, pekerjaan, atau orang tercinta.
Tapi ketika kita masih bisa tertawa, makan, bekerja—namun tanpa bimbingan dari Allah.
Itu bukan hidup. Itu kesendirian jiwa yang sunyi dan mengerikan.
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.”
(QS. Thaha: 124)
๐ Saat Allah Tidak Lagi Menegur
๐ฆ Seperti berjalan di lorong gelap… tapi kita lupa membuka mata.
Dulu, saat kita berdosa, kita menangis.
Sekarang… berdosa terasa biasa saja. Bahkan kadang tidak terasa.
Bukan karena kita kuat.
Bisa jadi karena Allah sudah membiarkan kita — tidak ditegur lagi, tidak disadarkan lagi.
“Dan Kami palingkan hati serta pandangan mereka, sebagaimana mereka tidak beriman pada (ayat) itu pertama kali…”
(QS. Al-An’am: 110)
Ibnu Qayyim rahimahullah pernah berkata:
"Tak ada siksa yang lebih dahsyat daripada ketika Allah tidak lagi menegur hamba-Nya."
๐ Kisah: Ketika Tangisan Tak Lagi Datang
Seorang guru berkata kepada muridnya:
“Waspadalah jika kau berdosa, tapi merasa biasa saja. Itu bukan nikmat. Itu bisa jadi kemurkaan yang disamarkan.”
Salah seorang mendengarnya lalu tersenyum, merasa aman.
Tapi beberapa bulan kemudian, ia merasa kosong.
Shalat tak lagi menyentuh hati.
Zina kecil tak lagi terasa salah.
Air matanya kering — bukan karena sembuh, tapi karena jiwanya lumpuh.
Hingga suatu malam ia duduk sendiri, dan berkata:
“Ya Allah… bukan karena aku kuat, tapi karena Kau membiarkan aku terlalu lama menjauh. Aku ingin kembali.”
๐จ 7 Tanda-Tanda Kita Sedang Dibiarkan Allah
⚠️ Waspadai tanda-tanda ini:
-
Kita shalat, tapi hati tidak tersentuh
-
Kita berdosa, tapi tidak ada rasa bersalah
-
Kita berdoa, tapi terasa kosong
-
Kita jauh dari Al-Qur’an, tapi tidak merasa kehilangan
-
Kita sibuk dengan dunia, tapi tak merasa butuh Allah
-
Kita terus diberi kelapangan, padahal kita lupa bersyukur
-
Kita tidak lagi menangis saat bermaksiat
“Ketika hati tidak lagi takut kehilangan Allah… mungkin saat itulah kita benar-benar sedang kehilangan segalanya.”
๐งญ Jalan Pulang: Minta Digenggam Kembali
Allah tidak pernah benar-benar meninggalkan kita.
Tapi Dia bisa membiarkan, agar kita belajar… bahwa hidup tanpa-Nya itu gelap dan hampa.
Mari ucapkan dengan jujur:
“Ya Allah… genggam tanganku meski aku sering melepas-Mu.
Bimbing hatiku kembali meski aku sering berpaling.”
๐ฆ Tips Praktis: Menjaga Diri dari Istidraj
๐ก Agar hati tidak terus terlelap dalam kelalaian:
-
๐ฟ Perbanyak istighfar saat sedang lapang
-
๐ Jadwalkan baca 1 halaman Al-Qur’an setiap pagi
-
๐ Jaga minimal 1 waktu shalat berjamaah
-
๐ Kurangi konsumsi konten yang mematikan hati
-
๐คฒ Ucapkan doa: “Ya Allah, jangan buatku nyaman dalam dosa”
๐ Tantangan 3 Hari: Kembali ke Jalan Cahaya
✨ Mulailah dari hal yang kecil tapi konsisten:
-
Hari 1: Bangun 15 menit sebelum Subuh — hanya untuk berkata: “Ya Allah, jangan biarkan aku sendiri.”
-
Hari 2: Ulangi dzikir: “Ya Allah, bimbing aku” sepanjang hari
-
Hari 3: Shalat taubat dengan sujud yang lebih lama dari biasanya. Tak perlu kata-kata indah, cukup kejujuran yang pelan-pelan muncul.
๐ Renungan Malam Ini: Apakah Hatiku Masih Takut?
Jangan bangga jika hidupmu terlihat lancar,
sementara hatimu menjauh dari Allah.
Jangan tenang jika semua terasa baik-baik saja,
padahal dzikir sudah lama tak menyentuh bibirmu.
“Ketika Allah membiarkan kita berjalan sendiri,
maka kita sedang berjalan menuju kehampaan.”
๐ Maka malam ini, jangan tidur sebelum memanggil nama-Nya sekali saja dengan penuh harap.
๐ฟ Highlight Hari Ini
๐ Insight:
“Yang lebih menakutkan dari azab adalah saat Allah tak lagi menegur.”
❤️ Refleksi:
Sudah berapa lama aku beribadah tanpa hati?
Apakah aku masih takut… jika Allah benar-benar membiarkanku?
๐ฃ Langkah Nyata:
Sujud malam ini lebih lama dari biasanya.
Ucapkan: “Ya Allah… aku ingin kembali.”
๐ FAQ: Tentang Dibiarkan oleh Allah
Q: Apakah Allah benar-benar meninggalkan hamba-Nya?
A: Tidak. Tapi Allah bisa membiarkan, sebagai bentuk ujian atau istidraj — yaitu kenikmatan yang diberikan agar manusia makin jauh dari-Nya karena lalai.
Q: Bagaimana agar kembali merasakan bimbingan Allah?
A: Jujurlah. Minta pelan-pelan. Ulangi satu doa setiap hari. Baca 1 ayat.
Allah tak menuntut kesempurnaan, hanya kesungguhan.
๐ผ️ Kutipan Visual: Untuk Dibagikan
“Yang lebih mengerikan dari azab… adalah ketika Allah tak lagi mengingatkan.”
“Takutlah saat hatimu nyaman dalam dosa.”
“Allah tak pernah pergi. Tapi kita yang sering memejamkan mata.”
๐ค Bagikan Artikel Ini
Jika artikel ini menyentuh hatimu,
bagikan ke satu orang saja yang kamu tahu sedang lupa jalan pulang.
Mungkin… tulisan ini menjadi titik baliknya.
Komentar
Posting Komentar