🌌Antara Rutinitas dan Kesadaran: Refleksi Mindfulness dalam Perspektif Islam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pagi datang, kita bangun.
Segalanya berjalan seperti pola yang sudah terprogram: menyeduh kopi, membuka ponsel, lalu bergegas menjalani agenda yang nyaris sama seperti kemarin.
Siang berlari tanpa sempat kita tatap. Sore tiba tanpa benar-benar kita sadari.
Kadang aku merasa seperti pejalan kaki di jalan yang sama setiap hari,
namun tak pernah sadar bahwa daun-daun di pohon besar di sudut jalan itu sudah berubah warna.
Bukan karena pohon itu tidak indah,
tapi karena aku terlalu sibuk menunduk pada layar ponsel
atau hanyut dalam pikiran sendiri.
Kita sering menyebutnya kesibukan.
Padahal, mungkin yang kita jalani hanyalah pengulangan.
Seperti robot yang diprogram, kita bergerak tanpa benar-benar hadir.
🌱 Kesadaran yang Diam-Diam Hilang
Kapan terakhir kali kita betul-betul merasakan aroma nasi hangat yang baru matang?
Kapan terakhir kita menatap wajah orang terdekat dengan penuh perhatian, tanpa terburu-buru?
Kapan terakhir kita membiarkan matahari pagi menyapa wajah kita, tanpa terganggu notifikasi?
Di dunia yang serba cepat ini, kesadaran menjadi barang langka.
Kita hidup di antara lalu-lalang,
namun sering tak tahu ke mana hati kita pergi.
Kita tertawa, tapi tak sepenuhnya bahagia.
Kita bekerja, tapi jarang benar-benar merasa puas.
Kita berdoa, tapi pikiran sering berkelana entah ke mana.
Barangkali yang hilang bukan waktu kita,
tetapi kehadiran kita di dalam waktu itu.
🌿 Perspektif Sains dan Spiritualitas
Psikologi modern menyebut ini mindfulness: kemampuan hadir sepenuhnya di momen sekarang.
Riset menunjukkan, orang yang melatih kesadaran lebih jarang tenggelam dalam stres, lebih mudah merasa bersyukur, dan lebih mampu menikmati hidup sederhana.
Namun, jauh sebelum sains memberi istilah, Islam telah menanamkan nilai ini.
Dzikir, tafakkur, dan shalat khusyuk adalah latihan menghadirkan hati.
Allah berfirman:
“…dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
(QS. Al-A’raf: 205)
Rasulullah ï·º juga bersabda:
“Perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan orang yang tidak mengingat-Nya adalah seperti orang hidup dan orang mati.”
(HR. Bukhari)
Kesadaran adalah inti ibadah.
Tanpanya, gerakan hanya menjadi ritual kosong.
Dengan kesadaran, rutinitas sederhana bisa berubah menjadi jalan mendekat pada Allah.
🌸 Tiga Praktik Sederhana untuk Menghidupkan Kesadaran
-
Hadiri satu momen dengan penuh perhatian
Misalnya, saat minum teh, jangan sekadar meneguk. Rasakan aroma, hangatnya di tangan, dan alirannya ke tenggorokan. -
Matikan gangguan sesaat
Letakkan ponselmu. Dengarkan lawan bicara dengan sepenuh hati, tanpa sibuk memikirkan balasan pesan. -
Syukuri hal kecil di waktu acak
Tidak perlu menunggu pencapaian besar. Saat melihat langit sore yang indah, atau saat angin sejuk berhembus, ucapkan “Alhamdulillah”.
Jika ini terasa terlalu sederhana, justru di situlah kekuatannya.
Kesadaran tidak harus lahir dari hal besar—ia justru tumbuh dari momen kecil yang dihayati.
💠Renungan Pribadi
Aku sering bertanya pada diri sendiri:
Apakah aku benar-benar menjalani hidup, atau sekadar mengulang hari-hari?
Adakah momen hari ini yang benar-benar kuingat dengan jernih?
Adakah satu detik saja di mana aku hadir penuh, tanpa terdistraksi?
Jika jawabannya “jarang”, barangkali itulah alarm bahwa aku perlu kembali pada inti hidup: hadir di saat ini.
🌟 Penutup
Hidup bukan sekadar bangun pagi, bekerja, lalu tidur kembali.
Hidup adalah hadir—sepenuhnya.
Kesadaran adalah cahaya kecil
yang mengubah rutinitas menjadi ibadah,
dan mengubah momen biasa menjadi kenangan berharga.
Maka hari ini, cobalah berhenti sejenak.
Tarik napas perlahan. Rasakan udara masuk dan keluar.
Hadirlah.
Sebab mungkin, makna hidup bukan ada di hari esok,
melainkan di detik yang sedang kita jalani sekarang.
Wallahu a’lam bishshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
📖 Referensi Singkat
-
Kabat-Zinn, J. (1994). Wherever You Go, There You Are: Mindfulness Meditation in Everyday Life.
-
Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 205
-
HR. Bukhari
Komentar
Posting Komentar