🌌Menghargai Momen Kecil: Kunci Ketenangan Hati dalam Islam

 

Seorang Muslimah duduk di taman saat matahari terbenam, tersenyum damai sambil menatap langit, melambangkan seni menghargai momen kehidupan

Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.

Sering kali kita mengejar hal-hal besar: pencapaian, perayaan, momen megah yang bisa dibagikan ke orang lain. Kita lupa, hidup sejatinya terdiri dari detik-detik sederhana yang perlahan membentuk kisah kita.

Senyum anak yang pulang sekolah. Hembusan angin sore. Doa lirih ibu saat menutup pintu rumah.
Hal-hal kecil seperti ini sering kita lewati begitu saja, padahal di situlah Allah menitipkan kebahagiaan yang sebenarnya.


Momen Kecil yang Terlupakan

Kita terbiasa menunggu hari besar untuk merasa bahagia: wisuda, pernikahan, kelahiran anak, promosi jabatan. Padahal, hari-hari besar itu hanya terjadi sesekali.

Pertanyaannya: apa yang mengisi hari-hari di antaranya?
Ribuan momen sederhana yang sering kita abaikan.

Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati lahir dari kesederhanaan. Senyum beliau kepada sahabat adalah sedekah. Sapaan lembut beliau adalah ketenteraman. Bahkan ketika beliau makan bersama keluarga, beliau melakukannya dengan penuh makna — mengajarkan bahwa hal kecil pun bisa bernilai ibadah.

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya dengan berwajah ceria saat berjumpa saudaramu.”
(HR. Muslim)


Kehidupan adalah Kumpulan Momen

Allah ﷻ berfirman:

“Dan Dialah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur.”
(QS. Al-Furqan: 62)

Ayat ini mengingatkan kita: waktu bukan sekadar berlalu. Siang dan malam berganti agar kita bisa belajar dan bersyukur.

Alya merasakan syukur saat mendengar kicau burung di pagi hari.
Naila merasa damai ketika menatap wajah anaknya yang tertidur.
Fikri menemukan kebahagiaan dengan menolong tetangga tanpa diminta.

Tampak sederhana, tetapi momen kecil inilah yang sering menumbuhkan syukur paling dalam.


Hadir Sepenuhnya dalam Momen

Menghargai momen kecil bukan berarti mencari pengalaman baru, melainkan menghadirkan diri dalam hal-hal yang sudah ada.

Tarik napas perlahan. Rasakan udara yang Allah izinkan masuk ke tubuhmu.
Lihat sekeliling. Dengarkan suara kehidupan.
Sadarilah, betapa nikmat Allah tidak pernah putus, meski kita sering lalai.

Syukur bukan menunggu sesuatu yang besar.
Syukur dimulai dari menyadari satu detik kehidupan.

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak.”
(HR. Ahmad)


Refleksi Kehidupan

Pernahkah kita benar-benar hadir ketika makan bersama keluarga?
Atau kita sibuk dengan layar ponsel?

Pernahkah kita mendengar doa orang tua dengan penuh perhatian?
Atau kita lebih sibuk dengan notifikasi?

Setiap detik yang kita lewati adalah amanah. Momen sederhana bisa jadi saksi di akhirat, apakah kita bersyukur atau lalai.


Momen Kecil sebagai Bekal Akhirat

Mungkin kita merasa momen sederhana tidak berarti. Namun dalam pandangan Allah, setiap kebaikan sekecil apa pun dicatat.

Rasulullah ﷺ pernah mengingatkan:

“Takutlah kalian terhadap api neraka walau hanya dengan (bersedekah) separuh kurma.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Seperempat senyuman, sebaris doa, seteguk air yang dibagi — semua bisa menjadi bekal besar di sisi Allah.


Ajakan Reflektif

Sahabat, mari berhenti sejenak.
Tarik napas dalam-dalam.
Syukuri detik ini.

Lihatlah sekelilingmu: orang-orang yang menemani, nikmat yang mengalir tanpa henti, napas yang masih bisa berhembus.

Mungkin, di balik kesederhanaan inilah Allah sedang menitipkan kebahagiaan yang selama ini kita cari.


Penutup

Hidup bukan hanya tentang hari besar.
Hidup adalah kumpulan momen kecil yang kita syukuri, kita sadari, dan kita jalani dengan hati yang hadir.

Dan setiap momen kecil yang kita hargai akan menjadi bekal besar di sisi Allah.


Doa Penutup

Ya Allah,
Jadikanlah hatiku peka untuk melihat nikmat-Mu,
walau dalam hal yang paling kecil.
Ajarkan aku hadir dalam setiap detik kehidupan,
agar aku tidak lalai dari-Mu.

Ampuni kelalaianku,
dan jadikan setiap momen sederhana
sebagai jalan untuk semakin dekat kepada-Mu.

Amin.

Wassalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.



📚Referensi

  1. Al-Qur’an al-Karim – QS. Al-Furqan: 62

  2. HR. Bukhari – tentang nikmat sehat dan waktu luang

  3. Ibnul Qayyim, al-Fawā’id

  4. Hadits doa Nabi ﷺ: Allahumma a‘inni ‘ala dzikrika… (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i)


📖Baca juga:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

✨Singa Betina dari Quraisy: Shafiyyah binti Abdul Muthalib, Benteng Iman Sepanjang Zaman

🌌Belajar Mendengarkan Menurut Islam: Hadir dengan Hati, Bukan Sekadar Telinga

🕌Hidup Lebih Tenang dengan Ikhlas: Belajar dari Kisah Sahabat dan Ulama