Postingan

Ngopi Bareng, Tapi Tetap Jaga Pandangan: Adab Nongkrong Islami yang Sering Terlupakan

Gambar
Taushiah ringan tentang menjaga adab pergaulan dan pandangan saat nongkrong "Pandangan adalah panah beracun dari syaitan. Siapa yang menundukkan pandangannya karena Allah, maka Allah akan beri rasa manis dalam hatinya." — HR. Al-Hakim, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ 🕌 Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh Di zaman sekarang, ngopi bareng teman sudah jadi budaya harian. Nongkrong di kafe, ngobrol santai, berbagi ide, hingga sekadar menghabiskan waktu bersama. Aktivitas ini menyenangkan dan sering jadi ajang silaturahmi. Namun, di balik suasana hangat dan kopi yang harum, ada satu hal yang sering kita abaikan: adab menjaga pandangan . ☕ Ketika Nongkrong Berubah Jadi Ajang Cuci Mata Bayu dan teman-temannya rutin nongkrong sore di kafe favorit. Awalnya cuma menikmati kopi dan ngobrol ringan. Tapi lambat laun, suasana berubah. Perhatian mereka lebih sering ke lalu-lalang lawan jenis. Nongkrong bukan lagi soal teman, tapi jadi ajang “cuci mata”...

Suara Zainab: Keberanian Putri Ali yang Menggetarkan Kekuasaan

Gambar
                                                 "Kebenaran tak akan mati, meski yang menyuarakannya telah gugur di medan Karbala." — Zainab binti Ali 🌌 Di Tengah Kehancuran, Satu Suara Tetap Berdiri Hari itu langit Karbala memerah. Debu menari dalam deru pedang. Dan di tengah tanah yang penuh darah, seorang perempuan berdiri. Bukan dengan senjata, tapi dengan suara. Namanya Zainab binti Ali. Putri dari Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra, cucu Rasulullah ﷺ. Ia menyaksikan satu demi satu keluarganya gugur—Husain, saudaranya tercinta, bayi-bayi, keponakan, para pemuda Ahlul Bait. Dunia seakan runtuh. Tapi Zainab tidak ikut roboh. Ia bukan sekadar saksi sejarah. Ia adalah cahaya yang bertahan di tengah kegelapan. 🧬 Lahir dari Darah Keberanian dan Cahaya Kesabaran Zainab tumbuh dalam rumah kenabian. Ayahnya adalah pintu ilmu. Ibunya teladan ketakwaan. Rasululla...

Stempel Jalan Surga atau Simbol Kuasa?

Gambar
  Renungan tentang Kemanusiaan yang Terlupakan “Rakyat tidak menuntut pelayanan yang sempurna. Mereka hanya ingin diperlakukan sebagai manusia.” Pagi yang Panjang di Balik Loket Pagi itu, antrean sudah mengular sejak Subuh. Warga berdiri sabar. Sebagian duduk diam, bersandar ke dinding. Di antara mereka, seorang ibu tua memeluk map plastik lusuh berisi berkas administrasi. Langkahnya pelan, tubuhnya renta. Tapi matanya menyimpan harapan—akan selembar surat yang katanya penting, agar ia bisa mendapat bantuan hidup. Di balik kaca loket, seorang petugas duduk santai. Tangannya sibuk menggulir layar ponsel. Sesekali ia tersenyum kecil—bukan kepada warga, tapi pada komentar di media sosial. Tiba-tiba ia berdiri, mengambil stempel merah marun. Dengan gerak lamban namun sakral, ia menekannya ke selembar kertas. Tak ada sapa. Tak ada tanya. Hanya bunyi “cap!” sebagai tanda: seseorang diterima… atau ditolak. Ketika Pelayanan Menjadi Bentuk Kekuasaan Kecil Seorang pemuda maju dengan wajah...

AI dalam Dakwah: Manfaat, Bahaya, dan Hikmah yang Harus Dijaga

Gambar
  Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh. Segala puji bagi Allah ﷻ yang telah melimpahkan nikmat ilmu dan teknologi. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan sepanjang zaman, yang mendakwahi umat bukan hanya dengan kata, tapi dengan cinta dan hikmah. 🧠 Pembuka Reflektif: Apa Dakwah Hari Ini Masih Menyentuh Hati? Bapak, Ibu, dan saudara-saudari yang dirahmati Allah, Hari ini kita melihat dakwah menyebar di mana-mana. Ada yang melalui YouTube, ada lewat TikTok, bahkan lewat chatbot Islami—robot teks yang bisa menjawab pertanyaan agama secara otomatis. Tapi mari kita renungkan sejenak... Apakah dakwah yang viral hari ini masih menyentuh hati? Atau justru, hanya ramai di layar tapi kosong dari makna? 📲 AI dan Teknologi: Musuh atau Peluang? Teknologi bukan musuh. AI—kecerdasan buatan—bisa membantu kita menyebarkan kebaikan: Ada aplikasi zikir otomatis Ceramah pendek yang dibuat otomatis Artikel Islami yang dituli...

Imam Nawawi: Diam yang Menghidupkan Ilmu

Gambar
  “Seseorang tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam hal…” — Imam An-Nawawi 🕌 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Di tengah zaman yang riuh oleh opini dan pamor, masih adakah tempat bagi ketulusan yang tenang? Masihkah ada ilmu yang tumbuh dari diam, bukan dari sorakan? Sosok Imam An-Nawawi memberi kita jawabannya. Ulama besar yang namanya kita dengar di majelis-majelis ilmu, tapi kisah hidupnya justru tersembunyi di balik ketenangan yang luar biasa. 👦🏻 Tangisan Seorang Anak untuk Ilmu Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi—itulah nama lengkapnya. Ia lahir di kota kecil Nawa, Suriah (Syam), pada tahun 631 H (1233 M). Sejak kecil, tanda-tanda kecintaan pada ilmu sudah tampak jelas. Diceritakan oleh ayahnya, suatu hari kecil Nawawi menangis bukan karena mainan, bukan karena lapar, tapi karena ia ingin membaca… dan ayahnya memintanya istirahat. Tangisan itu bukan hanya emosi. Tapi panggilan jiwa. Sejak saat itu, jalan hidupnya seakan telah ditetapkan: me...

Aku Hanya Sharing… Tapi Ternyata Melukai

Gambar
                                                          🌙 Prolog: Sebuah Niat Baik yang Terselip Luka Pernahkah kau merasa sedang berbagi pelajaran hidup— padahal diam-diam sedang membuka lembaran luka orang lain? Pernahkah kau menyampaikan keprihatinan atas hidup seseorang— tanpa pernah benar-benar menolongnya? Hari ini aku duduk sendiri. Bercermin. Bertanya dalam hati: Apakah semua yang kusebut "sharing" selama ini... benar-benar bentuk kepedulian? Atau hanya cara lain untuk bicara, tanpa tanggung jawab untuk mendengarkan? 🍵 Saat Kepedulian Menjadi Pisau Tajam Dulu aku mengira gibah hanya terjadi di warung kopi. Di pojok majelis. Dalam suara bisik-bisik yang samar. Tapi kini, aku sadar— gibah bisa datang lewat kalimat paling manis. "Kasihan ya si A... belakangan kelihatan banget dia lagi drop." Aku mengira itu simpati. ...

Cinta Tak Harus Memiliki: Saat Allah Menjauhkan, Bisa Jadi Sedang Menjaga

Gambar
  Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh. Segala puji bagi Allah ﷻ yang menetapkan takdir dengan ilmu dan rahmat-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan dalam mencintai dan mengikhlaskan. Dalam kehidupan ini, cinta bisa menjadi sumber kekuatan, tetapi juga bisa menjadi ujian yang amat berat. Ketika cinta tak sampai, hati bertanya, “Mengapa bukan dia?” Namun boleh jadi, justru di situlah letak kasih sayang Allah. 💔 Ketika Cinta Tak Berujung pada Kepemilikan Tak semua yang kita harapkan, akan Allah izinkan menjadi kenyataan. Tak semua yang kita doakan dengan linangan air mata, akan Allah takdirkan bersama kita. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216) Cinta yang tak berbalas bisa jadi adalah bentuk penjagaan. Ia menjauhkan kita dari takdir yang akan melukai, bukan menumbuhkan. ...