Etika Kamera: Saat Kesedihan Jadi Konten di Era Digital

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saudaraku yang budiman, Di era ketika segala hal bisa direkam dan disebarkan dalam hitungan detik, kadang kita lupa: bahwa tidak semua momen pantas dijadikan tontonan. Apalagi jika yang sedang tertangkap kamera adalah manusia yang sedang rapuh . 🎬 Tangisan yang Kini Tak Lagi Sunyi Bayangkan ini: Seorang ibu kehilangan anaknya di tengah bencana. Ia menjerit, menggenggam pakaian terakhir yang tersisa. Di sekitarnya, bukan hanya petugas yang sigap, tapi juga beberapa kamera dari ponsel-ponsel yang mengarah padanya. Ada yang merekam diam-diam. Ada yang sambil live . Tangisan itu tak lagi sunyi. Ia menjadi tontonan. Dulu, kita ulurkan tangan. Sekarang, kita buka kamera. Dulu, kita mendoakan. Kini, kita mencari angle terbaik. Derita tak harus ditangisi—cukup diberi caption menyentuh. Lalu selesai. Kita merasa telah peduli. 🎥 Eranya Air Mata Dijadikan Materi Kecelakaan? Cek dulu angle. Orang kesurupan? Siap-siap TikTok. Anak telantar? Tambah...